Selasa, 28 Juli 2009

KHASIAT DAUN BELUNTAS

Daun Bluntas/Pluchea Indica L. Less
             Nama ilmiah tanaman Bluntas adalah Pluchea Indica L. Less, tumbuhan ini termasuk jenis semak atau setengah semak. Orang di Jawa barat memanggilnya dengan nama Baluntas, dan banyak orang yang memanfaatkan tanaman ini sebagai pagar pekarangan.

Uraian Tanaman dan Cara Perbanyakan Tanaman :

             Pohon BluntasTumbuhnya tegak dengan tinggi bisa mencapai 2 meter. Cabangnya banyak, berusuk halus dan berbulu lembut. Tumbuh liar dan banyak terdapat ditanah tandus yang kurang terurus. Daunnya bertangkai pendek, letaknya berseling, berbentuk bundar telur sungsang dengan ujung melancip. Tepinya bergerigi dan berwarna hijau. Sedangkan bunganya yang keluar dari ujung cabang dan ketiak daun berwarna ungu, membentuk bunga bonggol yang bergagang atau duduk. Perbanyakan tanaman bisa dilakukan dengan cara stek. Yang banyak bermanfaat dari tanaman bluntas untuk obat, adalah pada bagian daunnya. Dimana aroma dari daun bluntas adalah baunya cukup getir dan sengir.

Khasiat Tanaman Bluntas :

- Untuk menyembuhkan gangguan pencernaan pada anak-anak serta menambah nafsu makan. Cuci daunnya lalu campurkan pada bubur atau nasi tim anak.

- Untuk obat TBC kelenjar leher, ramuannya antara lain ekstrak daun beluntas ditambah ekstrak gelatin dari kulit sapi dan rumput laut ( Laminaria japonica), dikumpulkan dan dibuat nasi tim lalu dimakan.

- Obat nyeri karena Rheumatik, ambil sekitar 15 gram beluntas , dicuci lalu direbus dan diminum.

- Untuk menghilangkan Bau Badan, ambil daun beluntas yang masih muda, lalu dimakan sebagai lalapan.

- Untuk menurunkan panas, ambil daun beluntas, rebus lalu minum airnya ( atau bisa juga disedu seperti teh ) .
          Demikian beberapa khasiat yang bisa diambil dari pohon Bluntas, Mudah-mudahan keterangan di atas bermanfaat untuk kita semua. Amin. Rev.

 KHASIAT TANAMAN HERBAL LAINNYA :  KULIT MANGGIS

Senin, 27 Juli 2009

Khasiat Adas

 
Nama Ilmiah: Foeniculum Vulgare Mill


 Kandungan Kimia dan efek Farmakologis
             Buahnya memiliki rasa manis pedas berbau aromatik dan bersifat menghangatkan.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam Adas diantaranya minyak asiri 0.3-6%, fanchom, metil, chavicol, dan anis keton. Selain itu adas juga mengandung senyawa kimia seperti kamfena, limonena 1,8 sineol, arginin, dianethole, rutin, dan stigmasterol.
             Efek farmakologis yang dimiliki oleh adas diantaranya menambah daya tahan tubuh, obat flu, anti-kholinesterase, mengatasi ejekulasi dini, merangsang ereksi, anestesi, merangsang keringat, penguat hepar serta perangsang syaraf pusat, mencegah kemandulan, memperkuat daya hidup sperma, pemicu pengeluaran hormon androgen, melemahkan potensi sperma, merangsang pengeluaran hormon estrogen, penambah semangat dan vitalitas. 
             Adas juga berperan dalam menghambat pengeluaran enzim Aldose-reduktase, fosfodiesterase dan lipoksiginase. Selain itu adas juga dapat memperlambat penuaan, merangsang terjadinya ovulasi, dam nelindungi hati dari gangguan dan racun (antihepatotoksik). Stigmasterol pada buah adas dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan hormon steroid atau obat KB.Adas juga sering digunakanan sebagai penyempurna atau pengharum rasa obat (corrigens) dan pengawet alami bahan makanan tanpa efek samping.
Bagian tumbuhan yang digunakan dan manfaatnya :
Bagian akar, daun, dan buah adas dapat digunakan untuk pengobatan penyakit serta bahab campuran obat supaya khasiatnya lebih lengkap. 
 Adas dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut :
1. Batu empedu
          Cuci 5g buah adas kering, seduh dengan 1 gelas air lalu dinginkan. Minum sekaligus 1 gelas sehari.
2. Pencegah dan penyembuh impoten
          Campur 10g adas, 25g pulosari, 10g bawang putih, 25g merica dan 25g kunyit jadi satu. Tumbuk halus bahan-bahan tersebut lalu tambahkan air panas secukupnya sehingga membentuk larutan. Tambahkan 1 sendok makan madu murni, 2 butir kuning telur ayam kampung, laluaduk sampai rata. Minum larutan 2-3 jam setelah makan malam dan lakukan 1 kali sehari selama 1 bulan.
3. Pencegahan tumor dan kanker
           Cuci bersih 5g buah adas, 100g akar alang-alang, dan 1-2 batang benalu teh. Rebus semua bahan dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu dinginkan. Saring air rebusannya lalu minum 2 kal sehari masing-masing 1/2 gelas.
4. Sariawan
           Cuci bersih 15g buah adas dan 15 g kuit kayu manis yang telah ditumbuk halus. Rebus semua bahan dalam 4 gelas air. Masukan kedalamnya 10g kunyit yang telah diiris tipis-tipis. Setelah tersisa 2 gelas dinginkan. Lalu minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Ulangi pengobatan secara rutin selama 7 hari. (Rev)

Khasiat Akar Alang-alang


Alang-alang? Ya semua orang sudah mengenal tumbuhan merumput ini. Tapi soal khasiatnya? Belum semua tahu, bukan?

Sebelum sampai pada khasiatnya, baiklah diuraikan secara singkat ikhwal tumbuhan yang biasa ditemukan liar di hutan, lapangan rumput, sisi jalan, dan lahan-lahan lain yang mendapat sinar matahari cukup.

Tumbuhan ini bagi banyak orang dikenal sebagai gulma, tumbuh merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah. Tingginya bisa mencapai 30 - 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang tumbuh menjalar. Batangnya padat, bukunya atau ruasnya berambut jarang.

Bunganya menguncup dengan panjang 6 - 30 cm, berwarna putih dan mempunyai biji-biji sangat kecil sekitar 1 mm dan berwarna coklat tua. Bunga atau bijinya berambut halus dan mudah diterbangkan angin. Tumbuhan itu dapat hidup pada ketinggian 1 - 2.700 meter di atas permukaan laut.

Alang-alang ini mempunyai banyak nama, antara lain di Sumatera disebut laturui, naleueng (Aceh), jih (Gayo), lalang, alang-alang (Melayu), rih (Batak), oo (Nias), hilalang, alang (Minangkabau), lioh (Lampung). Jawa: alang-alang, langangan, kambengan (Jawa), eurih (Sunda), kabut alang (Madura).

Kalimantan: tingen, halalang. Sulawesi: reja (Makassar), deya (Bugis), padanga (Gorontalo), padongo, padang (Sulawesi Utara). Nusa Tenggara: witsyu (Sumbawa), kii (Flores), ambenan (Buru), re (Sasak). Maluku: kuso (Ternate), ige (Halmahera), kusu-kusu (Tiodore). Papua: ruren, gombur, mesofou, ukua, mentahoi, matawe, urmamu, dan omasa.

Khasiat alang-alang sangat banyak sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan, batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dll.

Cara Mengolah: untuk mengatasi mimisan, gunakan 60 gram akar alang-alang segar dan 100 gram akar teratai direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya diminum.

Mengobati tekanan darah tinggi: 100 gram akar alang-alang, 15 gram meniran, dan 15 gram kunyit direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 300 cc, saring dan diminum.

Mengatasi gangguan air kemih yang mengandung darah: 100 gram akar alang-alang dan 30 gram daun sendok direbus dengan 2 liter air hingga tersisa 300 cc, saring dan airnya diminum.

Buang air kecil tidak lancar dapat diobati dengan 100 gram akar alang-alang dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan minum airnya.

Batu ginjal, ambil 60 gram akar alang-alang, 30 gram daun kejibeling, dan 30 gram rambut jagung direbus denan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan minum airnya.

Batu empedu, gunakan 100 gram akar alang-alang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan minum arinya.

Atasi asma dengan menggunakan 60 gram akar alang-alang dan 15 kuntum bunga kenop direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

Untuk gangguan prostat, gunakan 60 gram akar alang-alang, 30 gram sambiloto, dan 30 gram meniran direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

Kencing Batu, gunakan 100 gram akar alang-alang, 30 gram meniran, dan 30 gram daun kumis kucing direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan airnya diminum.

Mengobati jantung koroner dengan menggunakan 100 gram akar alang-alang, 100 gram akar teratai, 25 gram jamur kuping hitam, 25 gram jamur hioko, dan 25 gram jamur putih kering dirbus dengan 800 cc air hingga tersisa 200 cc, saring dan arinya diminum.

Catatan:

Lakukan 2 kali sehari secara teratur. Untuk penyakit yang berat/serius disarankan tetap konsultasi ke dokter. Sedang jamur kuping hitam, jamur putih kering, dan jamur hioko dapat dibeli di supermarket.

Sabtu, 25 Juli 2009

KHASIAT MENGKUDU


Riset medis tentang Mengkudu dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti bakteri terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.

Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan univer­sitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nenas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu juga mengandung xeronine dan prekursornya (proxeronine) dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.

Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan The Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu.

Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di Uni­versitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu, diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol,37, 1994).

Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan pada tabel berikut.
Kondisi
Jumlah Pasien

% tertolong
1. Kanker
874

67
2. Sakit jantung
1058

80
3. Stroke
983

58
4. Diabetes, tipe 1&2
2434

83
5. Lesu
7 931

91
6. Peningkatan daya seksual
1545

88
7. Penguatan otot
709

71
8. Kegemukan (ohesitas)
2638

72
9. Tekanan darah tinggi
721

87
10. Perokok
447

58
11. Artritis
673

80
12. Nyeri
3785

87
13. Depresi
781

77
14. Alergi
851

85
15. Masalah pencernaan
1509

89
16. Masalal pernapasan
2727

78
17. Sulit tidur
1148

72
18. Lemah konsentrasi
301

89
19. Peningkatan perasaan sehat
3716

79
20. Kestabilan mental
2538

73
21. Sakit ginjal
2127

66
22. Stress
3273

71

» Data di atas di sadur dari buku Liquid Island Noni(M. citrifolia ), The Tropical Fruit with 101 Medical Uses. » % tertolong adalah pasien yang mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka balk secara obyektif maupun subyektif setelah rnengkonsumsi sari buah Mengkudu.

Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu menunjukkan keunggulan yang luar biasa.Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral dan enzim, alkaloid, ko-faktor dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah. Selain itu, daun dan akar Mengkudu mengandung asam amino utuh yang merupakan sumber protein utama.

Kadar air buah Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen apa Baja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi. Baru pada tahun 1993, seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The Isolation and Characterization of A Fluores­cent Compound From The Fruit of Morinda citrifolia: Stud­ies on 5-ht Receptor System melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menun­jukkan efek anti bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal.

Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospiial,USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Menormalkan Tekanan Darah

Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal.

Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi).

Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union Col­lege of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.

Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu, dan kembali normal bila mengkonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur.
Melawan Tumor dan Kanker

Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan American Association fin. Cancer Research ke-83 di San Diego, California, tahun 1992 adalah "Aktivitas Anti-tumor Morinda citrifolia pada Lewis Lung Carcinoma yang Disuntikkan pada Tikus." Dalam penelitian ini, tikus-tikus percobaan diberi suntikan Lewis Lung Carcinoma aktif (sejenis kanker). Semua tikus yang tidak mendapatkan perawatan dengan Mengkudu mati dalam 9-12 hari akibat kanker. Sedangkan tikus-tikus yang mendapat perawatan dengan Mengkudu mampu bertahan hidup 105 persen hingga 123 persen lebih lama (40 persen dari tikus-tikus percobaan tersebut hidup hingga 50 hari atau lebih). Studi ini diulangi beberapa kali dan setiap kali Mengkudu terbukti secara signifikan memperpanjang umur-umur tikus yang terkena kanker dibanding dengan tikus-tikus yang tidak dirawat dengan Mengkudu. Singkatnya, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa Mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor.

Setahun kemudian jurnal Cancer Letters (vol.3, tahun 1993) melaporkan penemuan zat anti kanker/damnacanthal dalam ekstrak Mengkudu yang mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

Ada beberapa kasus pasien kanker yang mengkonsumsi sari buah Mengkudu dan menjadi sembuh, antara lain kasus pasien Dr. Harrison (D.C. General Hospital), yang menderita kanker hati dan pemhengkakan perut yang disebabkan oleh cairan yang berlebihan. Selama 7 hari mengkonsumsi sari Mengkudu, bengkak pada perutnya berkurang secara nyata. Pengujian haru terhadap cairan perutnya menunjukkan bahwa sel-sel kanker tersebut telah lenyap.

Menurut Dr. Judah Folkman dari Harvard University, Mengkudu bekerja sinergis dengan mikronutrien lain dalam menghamhat aliran darah yang menuju ke sel-sel tumor. Mekanismenya hampir sama dengan minyak squalen (dari hati ikan hiu) yang mengontrol pertumbuhan tumor otak dan memperpanjang usia tikus eksperimen dengan merusak alat-alat peredaran yang mensuplai darah menuju ke sel-sel tumor.
Menghilangkan Rasa Sakit

Kemampuan buah Mengkudu sebagai zat analgesik telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tanaman ini disebut "painkiller tree" atau "headache tree". Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari Mengkudu untuk mengatasi rasa sakit. Pada tahun 1990, para peneliti menemukan adanya hubungan yang signifikan antara dosis ekstrak sari buah Mengkudu dengan aktifitas analgesik tikus­tikus percobaan (umumnya, semakin banyak digunakan, efek analgesiknya akan semakin kuat).

Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja Mengkudu menghilangkan rasa sakit. Salah satunya adalah teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia terkenal dari AS) yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit.

Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus menerus, rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Anti-peradangan dan Anti-alergi

Senyawa scopoletin (hidroksi-metoksi-kumarin) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi. Literatur-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis, bursitis, car-pal tunnel syndrome dan alergi dengan menggunakan scopoletin.

Bryant Bloss, MD, ahli ortopedi dari Indiana, AS melaporkan keberhasilan sari buah Mengkudu menyembuhkan sakit punggung yang dialaminya dan juga 15 orang pasiennya. Sementara itu, 8 orang pasiennya melaporkan bahwa sakit lutut (osteoarthritis) hampir tidak terasa selama mengkonsumsi sari buah Mengkudu. Tiga dari pasien Dr. Bloss yang menderita asma mengalami kemajuan dengan semakin berkurangnya batuk. Beberapa pasien yang mengalami radang sendi juga mulai mengalami kemajuan secara nyata setelah minum sari buah Mengkudu. Beliau menawarkan sari buah Mengkudu sebagai makanan tambahan/suplemen, dan bukan sebagai obat kepada para pasiennya.
Anti-bakteri

Hasil penelitian yang dimuat darn jurnal Pacific Science (vo1.4, tahun 1950) melaporkan bahma Mengkudu mengandung bahan anti bakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit jantung masalah pencernaan. Senyawa antraquinon yang banyak terdapat pada akar Mengkudu ternyata dapat melawan bakteri Staphylococcus yang menyehabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.

Mengkudu bersifat anti bakteri terhadap: Bacil­lus subtilis, Escherichicr coli, Proteus morganii, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella montevdleo, Salmonella schotmuelleri, Salmonella typhi, Shigella dysenteriae, Shigella flexnerii, Shigella paraciysente­riae BH und III-Z, Staphylococcus aureus.

Dr. Robert Young, ahli mikrobiologi dari Utah, USA menemukan yeast molds dan jamur beserta racun yang dihasilkannya dapat menyehabkan sel-sel sakit karena derajat keasamannya (pH) meningkat. Dengan mengkonsumsi sari buah Mengkudu, keadaan tersebut dapat diatasi karena Mengkudu membantu mengatur keseimbangan pH tubuh, sehingga meningkatkan kernampuan tubuh menyerap vitamin-vitamin, mineral dan protein.
Mengatur Siklus Suasana Hati (Mood)

Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh seopoletin adalah dapat mengikat serotonin. Menurut Dr. Harrison (DC.General Hospital, USA) scopoletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin. Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan dan otak.

Di dalarn otak, serotonin berperan sebagai neutrotrcrnsmitter, penghantar sinyal saran dan prekursor hormon melatonin. Sero­tonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer.
Mengatur Siklus Energi Tubuh

Dr. Harrison juga melaporkan bahwa perubahan frekuensi energi tubuh juga disebabkan oleh kegiatan positif sari buah Mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain; dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buang air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.

Menurut Dr. Heinicke (ahli biokimia dari AS), xeronine juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Ia menjelaskan mekanismenya sebagai berikut, xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai prekursor hormon (co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Khasiat Utama

Riset tentang Mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen­komponen/susunan kimia yang dikandung Mengkudu dan efek terapetiknya terhadap berbagai macam penyakit.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta yang menunjukkan bahwa Mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa Mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan.

Para dokter di Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan penggunaan sari buah Mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr. Richard Dicks (dari New Jersey, USA) mengatakan, "kami mulai menyadari bahwa kita harus kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolisme dalam tubuh adalah membakar nutrisi. Sari buah Mengkudu melindungi tubuh kita dengan memberi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh."
Khasiat-khasiat Tambahan

Mengkudu memiliki khasiat-khasiat lain yang belum dibuktikan secara medis, namun secara empiris telah banyak orang yang mengalami perbaikan dan peningkatan kesehatan setelah mengkonsumsi sari buahnya. Beberapa problem kesehatan yang dapat diatasi dengan menggunakan Mengkudu:

* Sistem pencernaan: Perut kembung, luka pada usus halus, radang lambung, muntah-muntah dan keracunan makanan.
* Sistem pernapasan: Batuk,bronchitis, sakit tenggorokan, TBC, kolera, demam pada bayi, sinusitis, asma.
* Sistem kardiovaskular: Kolesterol tinggi, penebalan otot jantung, meningkatkan transportasi oksigen di dalam sel.
* Penyakit kulit: Luka bakar, luka, kudis, bisul, selulit, cacing kulit, ketombe, kurap, dan radang pada kulit, borok pada kulit, dan masalah-masalah pada kulit lainnya.
* Mulut dan tenggorokan: Radang tenggorokan, gusi berdarah, batuk, sariawan, sakit gigi.
* Gangguan menstruasi: Sindrom pramenstruasi, siklus haid yang tidak teratur, nyeri pada waktu haid.
* Awet muda: Sari buah Mengkudu dapat digunakan sebagai tonik untuk mengatasi keriput akibat proses penuaan.
* Penyakit-penyakit dalam tubuh: Diabetis, hepatitis kronis, sakit pinggul, sakit kepala, gangguan fungsi ginjal, kencing batu, ganguan pada hormon tiroid.
* Defisiensi daya tahan tubuh: Penyakit virus Epstein-Barr, candidiasis kronis, penyakit akibat infeksi virus HIV, kekurangan tenaga (AES=altered energy syndrome).

Mengapa satu jenis tumbuhan dapat menyembuhkan begitu banyak jenis penyakit?

Riset ilmiah menunjukkan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah Mengkudu memiliki khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor. Fitokimia (zat-zat kimia alami yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) memiliki khasiat untuk pencegahan penyakit dan kaya akan kandungan antioksidan. Mengkudu memiliki spektrum fitokimia yang sangat luas, beberapa diantaranya hanya terdapat di dalam Mengkudu. Fitokimia-fitokimia tersebut bersinergi satu dengan yang lain untuk menghasilkan khasiat penyembuhan yang mengagumkan.

Dr. Joseph Betz, peneliti kimia dari FDA (Food and Drug Association) divisi Natural Products Center For Good Safety and Applied Nutrition di Amerika mengatakan bahwa beberapa percobaan telah menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu dapat menenangkan pergerakan otot dan mempunyai efek anti alergi.

Pada tahun 1992, Dr. Isabella Abbott, profesor botani dari Universitas Hawaii mengatakan bahwa Mengkudu semakin banyak digunakan orang untuk mengatasi diabetes, kanker, tekanan darah tinggi dan banyak penyakit lainnya.

Kamis, 23 Juli 2009

Akar Pasak Bumi Cegah Kerusakan Hati


Sebuah riset terbaru yang dilakukan di Institut Pertanian Bogor (IPB)
menunjukkan bahwa akar tumbuhan pasak bumi
(Eurycoma longifolia)
mempunyai khasiat melindungi organ hati dari kerusakan. Selama ini, masyarakat
secara turun-temurun mempercayai pasak bumi sebagai ramuan
untuk meningkatkan gairah seksual kaum pria. Selain itu, masyarakat
juga memanfaatkan pasak bumi sebagai tonikum bagi ibu-ibu yang baru melahirkan,
pengobatan pembengkakan kelenjar, demam, dan juga disentri. Namun kini
akar pasak bumi dibuktikan khasiatnya oleh Ruqiah Ganda Putri
Panjaitan, mahasiswa S3 Program Studi Biologi Sekolah Pascasarjana
IPB dalam risetnya yang berjudul "Pengujian Aktivitas
Hepatoprotektor Akar Pasak Bumi. Dalam riset ini, ramuan dari
ekstrak akar pasak bumi diuji efektivitasnya terhadap fungsi hati
pada binatang tikus.
"Hasil penelitian ilmiah menunjukkan pasak bumi berkhasiat dalam disfungsi
seks, antimalaria, dan sitotoksik (peracunan sel). Sedangkan penelitian
pengaruh pasak bumi melindungi hati dari kerusakan belum banyak
dilakukan," kata Ruqiah. Dalam penelitiannya, Ruqiah
menghabiskan 12,5 kilogram akar pasak bumi kering. Akar pasak bumi kering
dihaluskan menjadi bubuk dan diekstraksi dengan larutan metanol 50
persen. Kemudian, dipartisi berulang-ulang dengan n-heksan, dipekatkan dengan vacuum
rotavapor. Hasil partisi ini masih melalui proses beberapa tahapan
lagi, hingga diperoleh ekstrak yang diharapkan. Ekstrak tumbuhan asli Indonesia
ini lalu diujicobakan pada tikus jantan Sprague Dawley umur 2-3 bulan.
Sebelumya, semua tikus percobaan diberi karbon tetraklorida dengan dosis 0,1;
1,0 dan 10,0 mililiter per kilogram.
Karbon tetraklorida ini bersifat meracuni hati dan mengakibatkan nekrosis
(kerusakan sel) tikus. Hewan percobaan dibagi tiga kelompok, tiap kelompok
terdiri dari tiga ekor. Kelompok pertama, tikus yang diberi air suling.
Kelompok kedua, tikus yang diberi "Silybum marianum". Kelompok
ketiga, tikus yang diberi ekstrak akar pasak bumi. Perlakuan tikus ini
berlangsung selama tiga bulan. Pada pemberian ekstrak akar pasak bumi dosis 500
miligram per kilogram berat badan tidak mengakibatkan perubahan kadar enzim
hati, yakni enzim "Aspartate Transaminase", enzim "Alanin
Aminotransferaz", dan "Alkalenfosfataz", protein total,
bilirubin total, direk dan indurek. Gambaran ini menunjukkan secara keseluruhan
sel-sel hati tidak mengalami perubahan. Dosis fraksi metanol air akar pasak
bumi kemudian dinaikkan menjadi 1.000 mililiter per kilogram berat badan.
Pada dosis ini, ekstrak akar pasak bumi menunjukkan aktivitas hepatoprotektor.
Hal ini ditandai kadar enzim Aspartate Transaminase dan Alanin Aminotransferaz
masih dalam kisaran normal. Selain itu, gambaran histopatologi (jaringan
yang terpapar penyakit)-nya sebanding dengan pemberian silymarin.

Selasa, 21 Juli 2009

KHASIAT PARESEBAGAI OBAT ALTERNATIF DIABETES


Buah Pare (momordica charantia) atau Paria termasuk golongan sayuran buah. Pare termasuk tumbuhan merambat yang memerlukan penopang para-para atau tumbuhan lain sehingga tanaman ini memiliki alat penopang yang berbentuk pilin.

Dewasa ini, dengan berkembangnya ilmu dan teknologi bidang perbenihan telah dihasilkan beragarn varietas pare unggul hibrida dan non hibrida. Tanaman pare yang dibudidayakan dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :

Pare putih (pare gajih atau pare Bodas)
Pare putih buahnya besar, berbentuk bulat panjang, warnanya putih, dengan permukaan kulit buah yang berbintil-bintil besar.

Pare hijau (pare gengge atau pare kodok)
Pare hijau berukuran lebih kecil, berbentuk lonjong, dan permukaan kulitnya berbintil-bintil halus.

Pare ular (pare belut)
Sedangkan pare ular berukuran sekira 60 cm panjangnya,berbentuk bulat,berwarna hijau dengan belang-belang putih mirip kulitular.Permukaan kulitnya halus, tidak ada bintil-bintilnya.

ParePengobatan kencing manis dengan pare ini hanya untuk penderita kencing manis yang masih dalam tahap ringan dan penyembuhannya tidak bergantung pada suntikan insulin. Biasanya, penderita pada tingkat ini masih memiliki kelenjar pankreas yang masih bisa menghasilkan hormon insulin. Diduga zatyang dapat menurunkan kadar gula darah dalam buah pare ini adalah sejenis glukosida, yaitu momordisin.

Pare mengandung kadar betakaroten dua kali lipat lebih banyak dari brokoli. Pare juga mengandung betakaroten yang sangat bagus untuk membasmi sel kanker, menghambat serangan jantung dan mengatasi infeksi karena virus.

Kadar kalsium pare juga tergolong tinggi, sehingga mampu menaikkan produksi sel-sel beta dalam pankreas untuk menghasilkan insulin. Bila insulin dalam tubuh mencukupi maka kemungkinan kadar glukosa yang membanjir dapat dicegah, sehingga kadar gula darah menjadi normal atau terkontrol.

Di beberapa negara terutama Jepang, Korea dan China, pare dimanfaatkan untuk pengobatan. Pare yang muda digunakan sebagai obat diabetes, gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah. Bahkan diluar negeri Pare telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal kencing manis.

Khasiat pare lainnya yaitu, kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya berkhasiat sebagai antikanker, antibiotika, antivirus, perangsang produksi insulin, penyeimbang tekanan darah dan kadar gula darah, perangsang nafsu makan dan pembasmi cacing usus.

Meskipun pare bergizi tinggi, namun sebaiknya jangan diberikan pada anak-anak dan wanita hamil. Karena anak-anak masih rentan terhadap pare, dikhawatirkan kadar gula anak akan anjlok.

Sedangkan wanita hamil tidak dianjurkan mengkonsumsi pare karena buah ini mengandung senyawa yang dapat menggugurkan kandungan.

Cara membuat ramuan:
Buah pare diparut atau dihaluskan, lalu diambil ekstrak perasan buahnya. Perasan ini diminum tiga kali sehari sampai kadar gula darah kembali normal.

Manfaat Bunga Rosella


TEH ROSELLA atau TEH MERAH dikenal dengan nama beragam : Teh Rosella, Hibiscus tea, Teh Mekkah, Teh Yaman. Disebut juga Karkade (Arab), Kezeru (Jepang), Merambos Hijau (Jateng), Asam kesur (Meranjat), Kesew Jawe (Pagar Alam), Asam Jarot (Sp. Padang), Asam Rejang (Muara Enim) dan Hisbiscus Sabdariffa L. (Latin)


Tiap 100 gr mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. Kandungan vitamin C 3 kali lipat anggur hitam, 9 kali lipat jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing dan 2,5 kali lipat dibanding vitamin C dalam jambu biji (kelutuk). Selain itu Teh Rosella mengandung KALSIUM tinggi ( 486 mg / 100 gr) , Magnesium serta Omega 3. Teh Rosella juga diperkaya Vitamin A, Iron, Potasium, Beta Caroteen & Asam Esensial
Manfaat dari Teh Rosella ini antara lain :

* Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
* Menormalkan kadar GULA DARAH , ASAM URAT dan KOLESTEROL dalam tubuh.
* Baik untuk PEROKOK karena dapat mengurangi dampak negatif dari Nikotin serta dapat membasmi virus TBC dan mengurangi ketergantungan terhadap NARKOBA seta mencegah KANKER.
* Mengatasi BATUK, Sakit Tenggorokan, Mengobati Sariawan.
* Mengawetkan kehalusan kulit dan Mengurangi Keriput.
* Dapat menurunkan berat badan, cocok untuk program diet.
* Melindungi dari infeksi kuman, anti bakteri , anti virus serta dapat mengobati keracunan.
* Bagi Anak-anak bermanfaat mempercepat pertumbuhan OTAK, karena mengandung OMEGA-3 dan memacu pertumbuhan DHA.
* Memperbaiki metabolisme tubuh, memperlambat menopouse dan tulang keropos / pengapuran tulang.

Senin, 20 Juli 2009

Khasiat teh hijau untuk menghancurkan batu empedu dan cegah kanker


Hasil dari suatu penelitian yang dilakukan di Cina mengindikasikan bahwa minum teh secara rutin dapat menekan risiko terjadinya batu empedu dan kanker, khususnya yang biasa terjadi pada wanita.

Batu empedu, lebih banyak terjadi pada pasien wanita dan biasanya berhubungan dengan kegemukan, terjadi pada duktus yang mengirimkan empedu dari hati ke usus besar. Jika batu tersebut menghambat pintu masuk dari kantung empedu, hal tersebut dapat menyebabkan rasa tidak enak dan nyeri, lokasinya di bawah tulang rusuk sisi kanan dari abdomen. Untuk kejadian ini, tindakan yang biasa dilakukan adalah mengangkat kantung empedu atau disebut kolesistektomi, meski keberadaannya sangat dibutuhkan. Namun komplikasi serius dari adanya batu empedu tersebut sering kali tidak terdeteksi.

Kanker saluran empedu jarang, namun bila terjadi berisiko sangat fatal, Dr. Ann W. Hsing, dari National Cancer Institute, Bethesda, Maryland dan timnya menulis dalam International Journal of Cancer.

Batu empedu tersebut dapat merupakan faktor penyebab terjadinya kanker pada saluran empedu yang sering tidak jelas definisinya. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa mengkonsumsi teh, terutama green tea (teh hijau) dapat melindungi berbagai macam jenis kanker.

Dalam penelitian terbarunya, para ahli mempelajari pengaruh teh terhadap risiko terjadinya kanker saluran empedu dan batu empedu. Dalam penelitiannya mereka melibatkan 627 pasien yang menderita kanker saluran empedu, 1.037 dengan batu empedu dan 959 sebagai kontrol.

Berbagai data tentang demografi, kesehatan dan faktor makanan serta kebiasaan minum teh dipelajari. Untuk kebiasaan minum teh, mereka yang dinilai adalah yang rutin mengkonsumsi teh minimal satu cangkir sehari selama 6 bulan. Dari 959 kelompok kontrol, 394 (41%) adalah meminum teh.

Hasil yang mereka temukan, adalah wanita yang rutin mengkonsumsi 1 cangkir teh dalam sehari selama 6 bulan, terjadi penurunan risiko alami batu empedu sebanyak 27%, kanker kandung empedu sebanyak 44% dan kanker saluran empedu sebanyak 35%. Pada pria efek teh juga tampaknya tidak jauh berbeda.

Tentunya bahan kimia yang terdapat pada teh yang memiliki khasiat mencegah pertumbuhan yang abnormal dari sel dan memiliki kemampuan anti inflamasi sehingga dapat menekan risiko terjadinya penakit traktus biliaris, Hsing's team menjelaskan.
(idionline/Kalbefarma)
semoga bermanfaat..

Sabtu, 18 Juli 2009

Sambiloto "Obat Dewa" khasiat dan mamfaatnya


Sambiloto adalah tanaman liar yang diduga berasal dari India. Tanaman yang sangat pahit ini dipatenkan sebagai obat antiHIV oleh sebuah perusahaan Farmasi Jerman. Sementara di Indonesia, Dirjen POM, Departemen Kesehatan RI, menetapkan Sambiloto sebagai salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan yang sudah diuji secara klinis.

Tanaman sambiloto berkembang baik dengan biji atau stek batang. Tinggi pohon dewasa bisa mencapai 50-90 cm. Batang dan cabangnya berbentuk segi empat, sedangkan daunnya berjenis tunggal dengan panjang sekitar 2-8 cm dan lebar 1-3 cm.




Kandungan Sambiloto

Sambiloto mengandung senyawa flavonoid yang bersifat mencegah sekaligus menghancurkan penggumpalan darah.
Sambiloto memiliki kadar kalium yang tinggi dan rendah kandungan natrium. Kalium diperlukan untuk mengeluarkan air dan natrium dalam tubuh sehingga bisa menurunkan tekanan darah. Sementara natrium harus di hindari karena bisa meningkatkan tekanan darah.
Tanaman ini juga mengandung andrografin, androgafolid (zat pahit) dan panikulin dimana sifat antibiotiknya mampu meningkatkan fungsi pertahanan tubuh dan membantu menyembuhkan luka akibat kanker.


Khasiat Sambiloto

Orang jawa biasa menyebutnya sebagai “obat segala obat”. Julukan ini diberikan karena diangap mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Samiloto yang memiliki nama ilmiah Andrographis paniculata, diketahui dapat mempertahankan kondisi dan imunitas tubuh, menanggulangi diabetes, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati kanker prostat, hepatitis, penyakit paru, disentri, tiroid, diare, amandel, influenza, radang ginjal, usus buntu, malaria dan sebagainya. Dengan khasiat sebanyak ini tak heran jika tumbuhan Sambiloto disebut juga sebagai obat dewa.


Berikut khasiat Sambiloto untuk sembuhkan penyakit :

Influensa, sakit kepala dan demam
Seduh 1g bubuk kering Sambiloto dalam satu cangkir air panas. Setelah dingin diminum sekaligus. Lakukan tiga sampai empat kali sehari.

Demam
Tumbuk halus satu genggam daun Sambiloto segar. Lalu tambahkan setengah cangkir air bersih, saring dan minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.

Batuk rejan dan darah tinggi
Seduhlah lima sampai tujuh lembar daun Sambiloto segar dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum air rebusan ini sekaligus. Lakukan sehari tiga kali.

Radang paru, radang mulut dan tonsilitis
Seduh tiga sampai empat setengah gram bubuk kering herba sambiloto dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya dan minum seduhan sambiloto sekaligus.

Infeksi telinga dan sakit gigi
Untuk infeksi telinga, cuci daun Sambiloto lalu giling halus dan peras airnya. Gunakan air perasan untuk tetes telinga. Untuk sakit gigi, rebus sembilan sampai lima belas gram herba sambiloto dalam tiga gelas air. Lalu saring air rebusan setelah tersisa 1 gelas. Minum setengahnya dan lakukan dua kali sehari.

Diabetes
Rebus setengah genggam daun Sambiloto segar dengan tiga gelas air bersih. Saring setelah air rebusan tersisa dua seperempat gelas. Sisihkan tiga seperempat gelas rebusan tersebut lalu diminum tiga kali sehari setelah makan.

Kudis
Tumbuk satu genggam daun Sambiloto dan sedikit belerang sampai halus dan merata. Lalu oleskan pada bagian tubuh yang sakit. Untuk pengobatan dari dalam, siapkan tujuh lembar daun Sambiloto dan lima lembar daun sendok (plamtago mayor. L). Lalu rebus semua bahan dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, diminum sekaligus.

Kamis, 16 Juli 2009

KHASIAT JATI BELANDA


INDONESIA sebagai salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam, merupakan negara yang sangat potensial dalam bahan baku obat. Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat, sudah sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat kita. Biasanya, selain untuk pengobatan juga dimanfaatkan sebagai pencegahan dan pemulihan stamina serta kosmetika.

Adalah Guazuma ulmifolia Lamk atau yang dikenal di Indonesia dengan nama jati belanda, merupakan tanaman yang tumbuh baik di iklim tropis seperti negara kita ini. Tanaman dari kelas Dicotyledonae ini termasuk dalam famili Sterculiaceae, dan diduga berasal dari negara Amerika yang beriklim tropis. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai dengan ketinggian 800 mdpl. Jati belanda biasanya ditanam sebagai pohon peneduh, tanaman pekarangan atau tumbuh liar begitu saja.

Jati belanda atau jati londo dalam bahasa Jawa, dan dikenal dengan nama bastard cadar dalam bahasa Inggris, merupakan pohon yang berbatang keras bercabang, berkayu bulat dengan permukaan batang yang kasar, dan berwarna coklat kehijauan. Daunnya berbentuk bulat telur berwarna hijau dengan pinggiran bergerigi, permukaan kasar, ujung rucing, pangkal berlekuk, pertulangan menyirip berseling, dan berukuran panjang 10-16 cm serta lebar 3-6 cm. Bunganya, berwarna kuning, berbau wangi serta memiliki titik merah di bagian tengah, berbentuk mayang dan muncul di ketiak daun. Buah dari tanaman ini berbentuk bulat, keras, memiliki lima ruang, permukaan tidak rata berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi cokelat kehitaman setelah tua.

Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan biji, cara memperbanyak dengan cangkok masih sulit dilakukan dengan tingkat keberhasilan 50 persen. Ditambah lagi, cara setek dengan perlakuan khusus sekalipun belum banyak membantu. Daun Jati belanda akan siap dipanen ketika pohon sudah berumur 2-3 tahun dan akan berbuah setelah berumur kurang lebih 5-6 tahun.

Khasiat daun

Saat ini, jati belanda masih jarang dibudidayakan secara intensif. Selain itu, bibit tanaman juga masih jarang ditemukan dalam jumlah besar. Jika ada, harganya pun relatif mahal, yaitu sekira Rp 5.000,00 per bibit dengan ukuran tinggi pohon 0,5 meter. Hal ini bisa dimaklum karena pengadaan bibit jati belanda tak semudah pengadaan bibit tanaman lain. Namun, jika dilihat dari khasiat dan kegunaan dari tanaman ini, harga tersebut menjadi tak berarti.

Daun, buah, biji, dan kulit kayu bagian dalam merupakan bagian tanaman yang bisa dipergunakan sebagai obat. Secara umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa – senyawa lain seperti sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin -3-beta-ol,alkoloida serta karbohidrat dan minyak lemak.

Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin. Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang dimanfaatkan sebagai obat susut perut dan pelangsing. Dalam perkembangannya, daun jati belanda juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kolesterol dan rematik gout.

Tak hanya sampai di situ, dewasa ini daun jati Belanda juga dapat digunakan sebagai obat elephantiasis atau penyakit kaki gajah. Gejala khas yang timbul dari penyakit ini adalah adanya pembengkakan yang sangat besar pada jaringan – jaringan pengikat dan pembuluh getah bening yang. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas sejenis cacing yang menyumbat aliran getah bening.

Cara meramu

Sebagian sumber berpendapat, bagian tanaman yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit kaki gajah adalah bagian kulit kayu sebelah dalam. Namun, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa daunnya pun apalagi jika dicampur dengan ramuan lain maka dapat pula dimanfaatkan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

Untuk mengobati kaki gajah, daun yang akan digunakan sebagai ramuan dipilih daun yang segar dan berwarna hijau tua. Daun diambil secukupnya, dikeringkan dengan cara diangin – anginkan, tetapi harus dihindarkan dari cahaya matahari langsung karena dapat mengubah warna daun menjadi cokelat kehitaman. Pengeringan yang tidak benar akan mengurangi khasiat zat aktif yang dikandungnya.

Selanjutnya, daun yang sudah kering digiling sampai menjadi serbuk. Serbuk diambil kira – kira sebanyak 20 gram serbuk, kemudian seduh dengan air panas, disaring, dan air saringannya diminum sehari 2 kali. Selain itu, untuk menambah efek farmakologi dari ramuan ini, bisa juga dengan cara menambahkan rimpang bangle atau panglai (bahasa Sunda). Caranya, ambil tujuh lembar daun jati belanda dan sebesar jari rimpang bangle. Bahan – bahan dicuci hingga bersih kemudian direbus dengan satu setengah gelas air hingga tersisa kira – kira satu gelas lagi. Setelah dingin disaring, dan dibagi menjadi 2 untuk diminum pagi dan sore hari.

Harus diakui, bahwa cara kerja dan efek farmakologi dari daun jati belanda sebagai obat kaki gajah belum diteliti secara nyata. Namun, tidak ada salahnya apabila kita mencoba menggunakan tanaman ini sebagai salah satu pengobatan alternatif dalam mengatasi penyakit kaki gajah.***PR-9-3-2006

khasiat daun ungu


ara-gara warna daunnya, ia sohor dengan nama daun ungu. Menyebut namanya, ingatan langsung tertuju pada wasir atau ambeien. Secara turun-temurun, anggota famili Acanthaceae itu memang mujarab mengobati penyakit akibat membengkaknya bibir anus itu. Daun ungu tak cuma tokcer mengatasi ambeien, tetapi juga berkhasiat antiinflamasi, antiplak gigi, dan mencegah sakit ketika menopause.Reputasi daun ungu sebagai antiwasir tak perlu diragukan. Lihat pengalaman H Ahmad (bukan nama sebenarnya) yang 2 tahun mengidap wasir. Dengan konsumsi rutin segelas rebusan daun ungu 2 kali sehari, wasirnya menyingkir. 'Daun ungu mengandung pektin untuk mengembangkan saluran cerna, sehingga mempermudah defekasi dan tak menimbulkan luka atau peradangan,' ujar Prof Dr Sumali Wiryowidagdo Apt, guru besar Farmasi Universitas Indonesia.
Daun ungu Graptophyllum pictum itu bersifat antiinflamasi alias antiperadangan. Itu amat pas untuk ambeien yang mengalami pembengkakan. Idha Kusumawati S.Si Msi Apt, periset Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, membuktikan kemujaraban daun ungu sebagai antiambeien. Ia menguji antiinflamasi dengan metode pengukuran edema pada telapak kaki tikus. Tentu saja sebelumnya ia menginduksi 0,05 ml suspensi karagen-pemicu bengkak-pada kaki satwa pengerat itu.
Sejam pascainduksi, tikus yang diberi 29,904 mg ekstraksi etil asetat daun ungu per 200 g bobot tubuh menunjukkan bengkaknya mengecil. Demikian juga tikus yang diberi 376,488 mg ekstrak daun ungu, sembuh dalam hitungan jam.
Antihermorrhoid
Wasir atau hemorrhoid merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya pembengkakan atau pembesaran pembuluh vena di bagian terbawah poros usus, baik di sisi dalam maupun di sisi luar anus. Penyakit ini ditandai dengan munculnya benjolan seperti bisul berwarna merah kebiru-biruan atau kehitaman. Ada dua tipe wasir yang lazim dikenal, wasir dalam (internal hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid).
Menurut dr Ekky M Rahardja MS SpGk, Spesialis Gizi Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, wasir bisa disebabkan karena kurang mengkonsumsi serat. Ini mengakibatkan susah buang air besar (konstipasi), hingga penderita kerap mengejan. Pola defekasi yang tidak teratur pun serta jarangnya olahraga menjadi faktor pememicu timbulnya wasir.
Khasiat daun ungu sebagai anti-hemorrhoid sen diri dibuktikan oleh Prof dr H Sardjono Oerip Santoso dari Farmakologi FKUI. Sebanyak 9-10 gram daun ungu segar kemudian direbus dalam 2 gelas air (600 cc) sampai menjadi 1 gelas rebusan dan diminum tiap hari 1 kali. Lima hari kemudian, efek yang ditimbulkan oleh gejala hemorroid seperti nyeri, pendarahan, dan panas hilang tak berbekas.
Dr JM Sugiarto pun tak mau ketinggalan memberikan bukti. Konsumsi 1 gelas rebusan daun ungu selama dua bulan berturut-turut ternyata bisa membebaskan penderita dari gangguan wasir. Berkat daun ungu, pengidap ambeien tak perlu lagi mengkonsumsi obat-obatan jenis phlebodinamic seperti radium dan daflon. Obat itu lazim diresepkan dokter untuk melancarkan sirkulasi darah di daerah anus serta menghilangkan bengkak, tonjolan, dan pendarahan.
Analgesik
Tak hanya itu kemampuan yang dimiliki oleh daun ungu. Sebagai analgesik pun khasiat daun ungu teruji sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan Dr drg Nur Permatasi MS, dr Umi Kalsum MKes, dan dr Nurdiana MKes dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menyatakan bahwa kandungan alkaloid dalam daun ungu mempunyai kemampuan sebagai antiinflamasi dan juga sebagai analgesik pada hewan percobaan.
Efek analgesik tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan nilai ambang nyeri setelah pemberian ekstrak alkaloid pada dosis 1,5, 3, dan 6 mg/kg. Menurut trio peneliti tersebut kemampuan efek analgesik dan antiinfl amasi fraksi alkaloid dari ekstrak etanol daun ungu ampuh menurunkan nilai ambang nyeri pada dosis 3 mg/kg bobot tubuh. Itu setara dengan pemberian aspirin dengan dosis 125 mg/kg bobot tubuh. Hal ini berkat kemampuan alkaloid daun wungu dalam menghambat pembentukan prostaglandin.
Gebrakan daun ungu tak hanya berhenti sampai di situ. Penelitian yang dilakukan oleh drg Endang Wahyuningtyas MS SpPros dari Jurusan Ilmu Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi UGM, menyimpulkan daun ungu bermanfaat untuk sanitasi gigi palsu. Penelitian yang menggunakan 40 sampel gigi tiruan arkrilik dibagi dalam 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan konsentrasi 5%, 10%, 20%, dan 40% daun ungu dan direndam selama 15 menit. Setelah dipakai oleh pasien selama 4 jam, gigi palsu itu kemudian dibilas dan diperiksa. Hasilnya, daun ungu ampuh mencegah pertumbuhan bakteri mutan streptococcus, cendawan, dan mencegah pertumbuhan plak. Penelitian tersebut merekomendasikan bahwa pencegahan terbaik untuk menghambat plak, bakteri, dan cendawan terjadi pada konsentrasi kandungan daun ungu sebanyak 40%. Daun ungu ternyata mengandung berjuta manfaat.

Selasa, 14 Juli 2009

Daun Sirih Mengobati Mimisan Sampai Keputihan


Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian tentang tanaman ini masih terus dikembangkan.

Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat berkhasiat. Tidak hanya dikenal sebagai tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle lynn ini juga punya tempat istimewa dalam acara-acara adat di sejumlah daerah di Indonesia.

Di Lampung, ada tarian bernama penggung cambai. Penggung artinya pegang, sedangkan cambai sirih. Tarian ini menggambarkan tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi adat istiadat. Daun sirih dalam tarian ini menggambarkan lambang rasa hormat.

Pada banyak acara adat lain, daun sirih sering dihidangkan untuk menyambut tamu. Di Pulau Jawa, daun sirih dipakai dalam upacara adat perkawinan.

Zat Antiseptik Tinggi

Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.

Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.

Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi.

Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati, dan mencegah diare.

Obat Keputihan

Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna dibandingkan dengan plasebo.

Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari.

Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.

Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dan kawan-kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah minyak asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak antioksidan tersebut selama ini masih diimpor. Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan.

Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus.

Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus.

Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.

Ekstrak Daun Jambu Biji Berpotensi Sembuhkan Demam Berdarah

DAUN jambu biji tua ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.

Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang sejak 2003 meneliti ekstrak daun jambu biji untuk pengobatan DBD. Pada tahap awal penelitian dimulai dengan pengujian preklinik. Hasil penelitian dipaparkan oleh Kepala Badan POM Drs Sampurno MBA di Jakarta, Rabu (10/3).

Ide penelitian berasal dari Badan POM dan mereka menunjuk Dr Drs Suprapto Ma’at MS. apoteker dari Patologi FK Unair untuk meneliti daun jambu biji.

Seperti diketahui, DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dengan angka kematian dan kesakitan yang cukup tinggi. Sampai saat ini pengobatan DBD masih bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan plasma akibat peningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler.

Pada tahap awal dilakukan penelitian preklinik di FK Unair yang menggunakan hewan model mencit dengan pemberian oral ekstrak daun jambu biji terbukti dapat menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Pada penelitian tersebut dilaporkan juga bahwa ekstrak daun jambu biji terbukti dapat meningkatkan jumlah sel hemopoetik terutama megakriosit pada preparat dan kultur sumsum tulang mencit. Pada uji keamanan (toksisitas) ekstrak daun jambu biji termasuk zat yang praktis tidak toksik.

Hambat virus dengue

Daun jambu biji memang mengandung berbagai macam komponen. Berkaitan dengan itu telah dilakukan uji invitro ekstrak daun jambu biji di mana ekstrak tersebut terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus dengue. Kelak setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diharapkan ekstrak daun jambu biji dapat digunakan sebagai obat anti virus dengue.

Juga telah dilakukan uji awal berupa penelitian open label di beberapa rumah sakit di Jawa Timur (RS Jombang dan RS Petrokimia Gresik) pada penderita DBD dewasa dan anak-anak.

“Hasil penelitian dibagi-bagikan ke RS Jombang dalam bentuk 30 kapsul dan 30 sirup, lalu RS Petrokimia Gresik 20 kapsul dan 20 sirup. Ada yang sukarela mau mencoba,” kata Suprapto.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji dapat mempercepat peningkatan jumlah trombosit tanpa disertai efek samping yang berarti, misalnya sembelit. Penelitian open label ini masih perlu dilanjutkan dengan uji klinik untuk membuktikan khasiat dengan evidence based yang lebih kuat.

Pengamatan lain yang sedang dikerjakan dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap sekresi GM-CSF dan IL-11 untuk mengetahui mekanisme kerjanya pada trombopoiesis. Juga terhadap aktivitas sistem komplemen dan sekresi TNF-Alfa olehmonosit dalam hubungannya dengan mekanisme penurunan permeabilitas pembuluh darah.

Pada tahun 2004 akan dilakukan uji klinik di RSUD Dr Soetomo Surabaya/FK Unair, yang akan dipimpin oleh Prof Dr dr Sugeng Sugijanto DSA yang dibantu dr M Nasirudin dengan Dr Ugrasena untuk pasien DBD anak dan Prof dr Edy Soewandojo SpPD untuk pasien DBD dewasa.

Badan POM dalam waktu dekat juga akan melakukan kajian-kajian intensif dengan para pakar untuk mendukung tata laksana yang sekarang ini ada. Sampurno optimis karena daun jambu biji bahan bakunya sangat mudah diperoleh dan proses teknologinya sederhana. (LOK)

MAMFAAT KHASIAT DAUN DEWA


Daun dewa (Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour) Merr, atau Gynura pseudochina) cukup lama dikenal sebagai tanaman antikanker. Di beberapa daerah daun dewa dikenal dengan nama beluntas cina, atau samsit. Menurut penelitian dari Fakultas Farmasi UGM dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), secara laboratoris ekstrak etanol daun dewa mampu menghambat pertumbuhan tumor paru pada mencit (tikus putih kecil). Ekstrak ini juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada beberapa tulisannya mengenai tumbuhan berkhasiat obat Indonesia Prof HM Hembing Wijayakusuma menyampaikan bahwa daun dewa memiliki banyak khasiat. Manfaat itu berasal dari daun dan umbinya. Daunnya berkhasiat untuk mengobati luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan, pembengkakan payudara, melancarkan haid, dan lain-lain. Sementara umbinya berkhasiat untuk mengatasi bekuan darah pembengkakan, pendarahan, tulang patah, dan lain-lain.

Daun dewa tergolong tumbuhan semak yang subur pada ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut. Tinggi tumbuhan ini bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip. Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua, sedangkan di bawahnya berwarna hijau muda. Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol.

Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.

Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.

Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari.

Khasiat Daun mimba (Azadirachta indica Juss.)


a.Morfologi tanaman
Tanaman Azadirachta indica Juss. Merupakan pohon yang tinggi batangnya dapat mencapai 20 m. Kulit tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Batangnya agak bengkok dan pendek, oleh karena itu kayunya tidak terdapat dalam ukuran besar (Heyne, 1997).
Daun mimba tersusun spiralis, mengumpul di ujung rantai, merupakan daun majemuk menyirip genap. Anak daun berjumlah genap diujung tangkai, dengan jumlah helaian 8-16. tepi daun bergerigi, bergigi, beringgit, helaian daun tipis seperti kulit dan mudah laya. Bangun anak daun memanjang sampai setengah lancet, pangkal anak daun runcing, ujung anak daun runcing dan setengah meruncing, gandul atau sedikit berambut. Panjang anak daun 3-10,5 cm (Backer dan Van der Brink, 1965).

b.Klasifikasi tanaman
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi: Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Anak kelas : Dialypetaleae
Bangsa : Rutales
Suku : Meliaceae
Marga : Azadirachta
Jenis : Azadirachta indica Juss.
(Tjitrosoepomo, 1996)

c.Nama daerah
Jawa : Imba, Mimba
Madura : Membha, Mempheuh
Bali : Intaran, Mimba
Inggris/Belanda : Margosier, Margosatree, Neem tree (Heyne, 1987)

d.Pemerian daun
1. Organoleptis
Bau lemah, rasa pahit
2. Makroskopis
Helaian anak daun berwarna coklat kehijauan, bentuk bundar telur memanjanga tidak setangkup sampai serupa bentuk bulan sabit agak melengkung, panjang helaian daun 5 cm, lebar 3 cm sampai 4 cm. Ujung daun meruncing, pangkal daun miring, tepi daun bergerigi kasar. Tulang daun menyirip, tulang cabang utama umumnya hampir sejajar satu dengan lainnya.
3. Mikroskopi
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel. Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel, rambut penutup terdiri dari satu sel panjang agak bergelombang, dinding tipis, ujung runcing. Mesofil meliputi jaringan palisade terdiri dari dua lapis sel silindris ramping. Di dalam sel palissade terdapat hablur kalsium oksalat bentuk roset, kadang-kadang dalam satu sel terdapat beberapa hablur, jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk hampir bulat, rongga udara besar, di dalam jaringan bunga karang terdapat ruang sekresi dan hablur kalsium oksalat bentuk roset. Berkas pembuluh tipe bikolateral dikelilingi serabut, pada parenkim berkas pembuluh terdapat sel berisi hablur kalsium oksalat bentuk roset dan kadang-kadang berbentuk prisma. Pada sayatan paradermal tampak sel epidermis atas dan sel epidermis bawah berbentuk poligonal dengan dinding antiklinal lurus, stomata tipe anomositik, hanya terdapat pada epidermis bawah.
4. Serbuk
Warna hijau. Fragmen pengenal adalah rambut penutup bersel tunggal, fragmen epidermis atas, fragmen epidermis bawah dengan stomata tipe anomositik, hablur kalsiumoksalat berbentuk roset, lepas atau dalam jaringan mesofil, framen berkas pembuluh, hablur kalsium oksalat berbentuk roset dan ruang sekret, rambut penutup terdiri dari satu sel sedikit bergelombang, ujung runcing, dinding tipis berkas pembuluh dengan pembuluh kayu penebalan tangga, fragmen palisade dengan kalsium oksalat berbentuk roset berderet-deret.

5. Habitat

Tumbuhan liar di hutan dan di tempat lain yang tanahnya agak tandus, ada juga yang ditanam orang ditepi-tepi jalan sebagai pohon perindang (Mardisiswodjo, 1985). Banyak terdapat di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Madura 1-300 meter. Umumnya di tempat yang sangat kering, di pinggir jalan, pada hutan yang terbuka (Backer dan Van der Brink, 1965).
6. Kandungan kimia
Daun Azadirachta indica Juss mengandung senyawa-senyawa diantaranya adalah β-sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine. Beberapa diantaranya diungkapkan memiliki aktivitas antikanker (Duke , 1992). Daun Azadirachta indica Juss mengandung nimbin, nimbine, 6-desacetylbimbine, nimbolide dan quercetin (Neem Foundation, 1997).

e. Khasiat dan kegunaan
Tanaman Azadirachta indica Juss mempunyai beberapa kegunaan. Di India tanaman ini disebut “the village pharmacy”, dimana Azadirachta indica Juss, digunkaan untuk penyembuhan penyakit kulit, antiinflamasi, demam, antibakteri, antidiabees, penyakit kardiovaskular, dan insektisida (McCaleb, 1986). Daun Azadirachta indica Juss juga di gunakan sebagai repelan, obat penyakit kulit, hipertensi, diabetes, anthelmintika, ulkus peptik, dan antifungsi. Selain itu bersifat antibakteri dan antiviral (Narula, 1997).
Seduhan kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria. Penggunaan kulit batangnya yang pahit dianjurkan sebagai tonikum. Kulit batang yang ditoreh pada waktu tertentu setiap tahun menghasilkan cairan dalam jumlah besar. Cairan ini diminum sebagai obat penyakit lambung di India. Daunnya yang sangat pahit, di Madura digunakan sebagai makanan ternak. Rebusannya di minum sebagai obat pembangkit selera dan obat malaria (Heyne, 1987).

Rabu, 08 Juli 2009

Khasiat Rumput Mutiara


Rumput biasanya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Berbeda dengan rumput mutiara. Kandungan zat kimianya mampu merangsang atau menstimulasi aliran darah dan bermanfaat untuk mengatasi keluhan kesehatan lain.

Hampir setiap orang rasanya pernah mengalami kesemutan, nyeri, dan kaku di bagian badan, tangan, dan kaki. Tak heran, gangguan itu seringkali dianggap sebagai hal yang normal. Benarkah?

Kesemutan secara medis kedokteran merupakan gejala gangguan pada fungsi saraf atau aliran darah seseorang. Tangan dan kaki tertekuk atau tertindih dalam waktu lama, misalnya, dapat memicu timbulnya kesemutan.

Selain adanya gangguan fungsi saraf, kesemutan sangat mungkin dipicu oleh gangguan aliran darah yang menimbulkan terjadinya hambatan pemberian oksigen maupun "makanan" ke saraf. Akibatnya, timbul sensasi kesemutan.

Atasi Kesemutan

Apa yang perlu dilakukan biia kita mengalami kesemutan? Cukup dengan menstimulasi dan memperbaiki aliran darah bagian tubuh yang kesemutan. Boleh dengan cara memijat atau melepaskan bendungan yang jadi penghambat aliran darah. Bisa juga dengan mengasup suplemen atau obat untuk mengembalikan fungsi saraf, sehingga rasa sakit itu dapat dikurangi.

Tentu saja, langkah berikutnya agar kesemutan tidak sering berulang adalah dengan memperbaiki aliran darah. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan khasiat rumput mutiara, seperti diungkapkan Mawardi (35 tahun).

Pegawai di perusahaan makanan ini mengaku, tidak lagi tersiksa karena kesemutan. Awalnya ia tak begitu peduli, meski mengalami kesemutan hampir setiap hari, terutama setelah bangun tidur. Untunglah setelah mencoba minum ramuan rumput mutiara, ia mengalami perubahan berarti. Setidaknya gangguan kesemutan yang sering dialami sudah jauh berkurang. Kalaupun kambuh, rentang waktu sakitnya tidak terlalu lama.

Lain lagi pengalaman Imron (23 tahun), yang merasa terbantu dengan bobokan ramuan rumput mutiara ketika tanpa sengaja kakinya menyentuh knalpot motor yang masih panas. Setelah ditumbuk, bobokan rumput mutiara tersebut dioleskan di kakinya yang terluka. Sebaiknya ramuan digunakan untuk luka baru.

Tumbukan bernama Latin Hedyotis corymbosa (L) Lamk atau Oldenlandia corymbosa L. ini sudah sejak lama dimanfaatkan untuk merangsang atau menstimulasi sirkulasi darah. Dengan menanam bijinya, tumbuhan ini bisa hidup subur di mana saja, asal mendapatkan sinar matahari yang cukup.

Di Indonesia, kata Bambang Sudewo, herbalis dari Yogyakarta, rumput mutiara sering disebut rumput siku-siku. Rumput ini tumbuh subur di tanah yang lembab, di kebun kosong yang basah, halaman rumah, pinggir jalan, dan selokan.

Rumput mutiara mempunyai percabangan yang banyak, tumbuh rindang berserok, batang bersegi dan agak lemah, letak daun berhadapan bersilang, tangkai daun pendek, bunga berwarna putih keluar dari ketiak daun yang bentuknya seperti payung, berupa bunga majemuk. Bunganya berujung pecah-pecah.

Kata pemilik Klinik Sekar Kedaton, Yogyakarta ini, sampai sekarang rumput mutiara belum dibudidayakan secara massal. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tanaman (herba) dalam bentuk segar atau telah dikeringkan.

Di Cina, menurutnya, rumput mutiara dinamakan shui xian cao. Diduga mempunyai khasiat sama dengan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd). Tanaman ini memiliki kemampuan meredakan radang usus buntu, kanker, sumbatan saluran sperma, radang amandel, bronkitis, gondong, hepatitis, kanker payudara, radang panggul, infeksi saluran kemih, bisul dan borok.

Selain itu, kata Mas Dewo, demikian ia biasa disapa, rumput mutiara berkhasiat antiradang, diuretik, menyembuhkan bisul, meredakan panas, serta melancarkan peredaran darah. Kandungan kimia rumput mutiara antara lain hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, beta-sitosferol, sitisterol-D-glucoside, P-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu.

Namun, Mas Dewo menyarankan untuk tidak mengonsumsinya berlebihan karena dapat berefek samping, seperti mulut dan tenggorokan jadi kering. Suntikan infus dengan dosis tinggi menyebabkan penurunan sel darah putih ringan, meski akan kembali normal setelah 3-5 hari. Pemakaian aman yang dianjurkan adalah 15-60 gram sekali rebus atau sekali konsumsi.

Rumput mutiara biasa dipadukan dengan beberapa tanaman obat lain untuk melawan penyakit kanker. Kini, tanaman ini juga sudah dibuat tablet, butiran (granule), dan obat suntik.

Di pasaran bisa ditemui produk rumput mutiara yang sudah diolah dalam beragam bentuk, yakni kapsul, serbuk, dan rumput keringnya. Rumput mutiara dalam bentuk serbuk dan kapsul maupun rumput keringnya bisa diperoleh di toko obat tradisional.

Meramu Shui Xian Cao

Tidak banyak orang yang tahu rumput mutiara memiliki nama lain dalam bahasa China, yakni Shui Xian Cao. Ini bukti bahwa tanaman herba ini populer dalam pengobatan tradisional di Negeri Tirai Bambu.

Berikut contoh ramuan dan manfaatnya:

Menstimulasi aliran darah
Siapkan 100 gram rumput mutiara. Cuci bersih lalu rebus dengan lima gelas air (ukuran gelas minum = 250 ml)) sampai mendidih dan tersisa dua gelas. Agar tidak terlalu tawar, Anda dapat menambahkan gula batu atau madu secukupnya. Namun, bila Anda memiliki gangguan kadar gula darah, sebaiknya minum tanpa mencampur apa pun.
Meredakan memar dan terkilir
Ambil daun rumput mutiara secukupnya, cuci hingga bersih. Lumatkan seluruh bagian tanaman dan bubuhkan di bagian tubuh yang sakit. Tak ada salahnya menambahkan param atau minyak oles untuk memberikan manfaat lebih.

Sebagai minuman antioksidan
Ambil 50-60 gram rumput mutiara segar, lalu cuci bersih. Campurkan jahe secukupnya. Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Dinginkan dan saring, diminum dua kali sehari masing-masing segelas. Tambahkan madu bila suka.

Obat bagi luka akibat tersiram air panas
Ambil tanaman segar (daun dan batang) rumput mutiara, cuci bersih. Rebus seluruh bagian rumput dengan air secukupnya. Gunakan air rebusan itu untuk mencuci bagian tubuh yang tersiram air panas. Setelah itu, olesi dengan getah lidah buaya setiap setengah jam sekali agar luka cepat kering dan tidak terjadi infeksi.

Selasa, 07 Juli 2009

KHASIAT PEGAGAN


Seorang teman bercerita, betapa frustrasinya ia menumpas tuberkulosis (TB) paru-paru. Digempur pakai obat-obatan medis, si penyakit tetap saja eksis. Ia juga panik, karena katanya, bakteri TB bisa kebal terhadap gempuran obat yang diracik apotik. Untunglah, saat nyaris frustrasi, ia “menemukan” pegagan dan kawan-kawan.

Menjalani “takdir” sebagai penderita TB paru-paru memang tak gampang. Jika tidak ulet, alih-alih sembuh, pasien bisa mati bosan. Maklum, proses penyembuhan TB, selain cukup sulit, juga makan waktu lama, berkisar 3 – 6 bulan. Itu pun dengan catatan, pasien berdisiplin minum obat dan rajin memeriksakan diri ke dokter.

Lamanya pengobatan itulah – apalagi jika disertai kendala biaya – yang kerap menyebabkan pasien frustrasi. Ya frustrasi minum obat, ya bosan menanggung derita. Padahal, disiplin minum obat menjadi faktor penentu dalam proses penyembuhan. Pengobatan yang tidak tuntas dapat menyebabkan bakteri TB resisten terhadap beragam obat konvensional, termasuk obat kombinasi.

Dengan kata lain, pasien TB sebenarnya dilarang keras menoleransi kata bosan, apalagi sampai putus asa. Itu sebabnya, buat teman tadi, perjumpaan dengan pegagan dan kawan sejawatnya menjadi sangat berarti. Paling tidak, ia merasa tak “sendiri” lagi menghadapi tuberkulosis. Ketika banyak sanak saudara dan handai taulan menjauh lantaran takut tertular, pegagan dan kawan-kawan menjadi teman paling setia.

Yang paling penting, harga mereka murah dan tak membuat kantung cekak jika dikonsumsi dalam kurun waktu lama.

Mematikan dan bikin bosan

Tuberkulosis pertama kali diketahui keberadaannya tahun 1882 oleh ahli bakteri Jerman, Robert Koch. TB tergolong penyakit menahun nan mematikan.

Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (KRT, 1995), sebagai penyebab kematian secara umum, TB menduduki peringkat ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan infeksi saluran napas. Namun, khusus di kelas penyakit infeksi, ia ada di posisi nomor satu.

TB umumnya dipicu oleh perumahan yang kurang sehat, terutama di tempat yang memiliki tingkat hunian sangat padat. Bisa juga lantaran makanan yang disantap kurang bergizi, serta kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. TB ditandai oleh hadirnya bakteri tahan asam bernama mikobakteria tuberkulosis yang memiliki sifat rada beda dari kuman lain pada paru-paru.

Sifat-sifat berbeda itu di antaranya cepat mati bila terkena sinar Matahari, cepat mati jika berada dalam air mendidih, dan akan mati setelah 24 jam terkena cairan karbol 5%. Namun sebaliknya, basil tuberkulosis dapat hidup berminggu-minggu dalam ludah, di tempat yang sejuk, dan berbulan-bulan di tempat yang gelap. Ia juga dapat dengan mudah menular lewat hidung atau mulut.

Penderita TB paru-paru, seperti yang terjadi pada teman tadi, merasa badannya lemah dan nafsu makan berkurang. Timbul batuk yang kadang disertai darah (awalnya cuma sedikit), muka pucat dan berat badan terus berkurang, serta suhu badan naik terutama pada petang dan malam hari. Selain itu, pada malam hari penderita sering mengeluarkan keringat, kadang suaranya berubah menjadi parau atau serak.

Dengan suara parau, teman tadi terus bercerita, termasuk pertemuannya dengan seorang kawan lain yang membawa pencerahan. Kata teman sang teman, mengandalkan obat-obat medis memang tidak salah, tapi melengkapinya dengan meminum air rebusan tumbuhan berkhasiat layak dicoba. “Kalau Tuhan mengizinkan, bisa sembuh lebih cepat,” jelasnya.

Sejak itu, asa teman tadi tumbuh kembali. Ia mencoba mencari tahu, beragam tanaman obat yang telah diteliti oleh berbagai institusi penelitian maupun perguruan tinggi di Indonesia. Ia mendapati, ternyata cukup banyak tanaman obat yang secara empiris telah dikenal masyarakat. Beberapa tumbuhan yang sempat tercatat, antara lain pegagan, singawalang, bunga tembelekan, dan bumbu tali.

Menghambat & menghancurkan

Pegagan atau nama kerennya Centella asiatica itu tumbuhan liar yang ada di dataran rendah, sampai sekitar 2.500 m di atas permukaan air laut.

Secara empiris, biasa digunakan sebagai tonik, antiinfeksi, antirematik, penenang, mempercepat penyembuhan luka, dan diuretik. Berbagai penelitian telah dilakukan guna mendukung manfaat empirisnya.

Misalnya, penelitian yang merujuk pegagan sebagai antiinflamasi, antioksidan, antitumor, atau untuk meningkatkan daya ingat (susunan saraf pusat), eksem (luka terbuka), dan hepatitis. Hal itu berkaitan dengan kandungan senyawa yang dimiliki pegagan, yaitu asiaticiside, thankuniside, medecassoside, brahmoside, brahminoside, madastic acid, vitamin B1, B2, dan B6.

Penduduk asli India dan Malaysia konon suka menanam dan menyimpan pegagan dalam bentuk ready stock, agar siap digunakan sewaktu-waktu. Oleh warga dua bangsa itu pegagan lazim disimpan dalam bentuk kering untuk mengobati beragam penyakit. Terkadang mereka juga membuat jus daun segar, yang diminum untuk menghilangkan pusing ringan.

Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Laorpuksa A. dan kawan-kawan dalam penelitian pada 1988 membuktikan, estrak air pegagan dapat melawan bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran napas. Sementara Herbert D. dan kawan-kawan dari Tuberculosis Research Center di India mencoba efek pegagan pada bakteri tuberkulosis H37Rv secara in vitro. Hasilnya, pegagan tidak langsung berefek pada bakteri tuberkulosis. Namun, Herbert menyarankan penelitian lebih lanjut terhadap senyawa aktif asiaticoside.

Feeling Herbert terbukti benar. Berdasarkan penelitian lanjutan, senyawa aktif pegagan itu ternyata dapat melawan Mycobakterium tuberculosis dan Bacillus leprae (Oliver-Bever, 1986). Penelitian berikutnya yang dilakukan Walter H. Lewis juga menyatakan, pegagan termasuk kelompok tanaman yang menghasilkan zat seperti antibiotika dan asiaticoside.

Keampuhan pegagan juga telah diuji coba oleh Boeteau P. dan kawan-kawan, yang menginokulasi binatang percobaan marmut dengan bakteri basilus tuberkulosis selama 15 hari. Injeksi 0,5 ml 4% asiaticoside yang diberikan pada marmut, terbukti dapat mengurangi jumlah lesi tuberkular di paru-paru, hati, dan limpa. Senyawa asiaticoside membuat pegagan tak hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri tuberkulosis, tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator – peningkat daya tahan tubuh.

Secara empiris, pemanfaatan pegagan untuk membasmi tuberkulosis paru-paru dapat dilakukan dengan berpedoman pada resep berikut. Cuci 30 – 60 g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, dan diminum 3 kali sehari. Untuk TB kulit, lumatkan pegagan, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit. Kajian etnobotani di Bogor.

Masih ada sejawat pegagan yang bermanfaat serupa. Singawalang (Pertiveria alliacea), menurut R. Indra Pandu Gunawan, yang melakukan kajian etnobotani di salah satu kampung di Bogor, Jawa Barat, juga dapat digunakan untuk mengobati tuberkulosis. Kesimpulan itu diambilnya setelah masyarakat di kampung yang diteliti itu sukses menggunakan singawalang untuk mengobati batuk darah akibat TB.

Weniger B. pada 1988 pun menyatakan, masyarakat Haiti, Republik Dominika, telah sejak lama memanfaatkan tanaman ini untuk mengobati radang paru-paru. Singawalang sendiri merupakan tanaman berbentuk semak, tingginya bisa mencapai 1 m. Secara empiris, singawalang sering digunakan untuk peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh keringat, dan pereda kekejangan.

Penelitian in vitro memang menunjukkan, singawalang mampu melawan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Namun, penelitian langsung pada bakteri tuberkulosis belum dilakukan. Dosis pemanfaatan singawalang: 5 lembar daun yang telah dicuci bersih ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan diseduh dengan air panas, dibubuhi garam dan gula merah secukupnya. Aduk sampai larut, saring dan minum setelah dingin. Frekuensi meminumnya dua kali sehari.

Masih ada lagi yang namanya bunga tembelekan (Lantana camara). Tumbuhan ini dapat hidup secara liar atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Perdu setinggi 0,5 – 4 m dan berbau ini secara empiris berkhasiat meredakan demam, penawar racun, penghilang nyeri, dan penghenti perdarahan. Ia tumbuh di dataran rendah sampai 1.700 m di atas permukaan laut.

Untuk melawan tuberkulosis paru-paru dengan batuk darah, digunakan bunga tembelekan kering sebanyak 6 – 10 g, direbus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa separuh. Setelah dingin, air rebusan itu disaring, dibagi untuk 3 kali minum (pagi hari, siang, dan sore) masing-masing setengah gelas.

Jangan lupakan juga tanaman bambu tali (Asparagus cochinchinensis). Tumbuhan asal Cina, Jepang, dan Korea itu tingginya dapat mencapai 1,5 m. Daunnya berwarna hijau, berbentuk helai panjang, runcing, dan halus. Bagian yang digunakan untuk obat adalah umbinya. Untuk mengatasi penyakit tuberkulosis yang disertai batuk darah, digunakan 6 – 12 g umbi kering bambu tali, direbus dalam 1,5 gelas air. Air rebusannya diminum dalam keadaan hangat dua kali sehari, sampai penyakit sembuh.

Obat “hati”

Kalau mau digali lagi, sebenarnya masih banyak tumbuhan – berdasarkan pengalaman empiris nenek moyang – dipercaya dapat digunakan untuk memerangi TB.

Salah satunya daun legundi (Vitex negundo L). Untuk menggunakannya, 3/5 genggam daunnya dicuci, lalu direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas makan, sampai air rebusannya tinggal 3/4 gelas saja. Sesudah dingin, disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Frekuensi minumnya 3 kali sehari.

Ada lagi serbuk biji pronojiwo (Euhrseta horfieldii Benn). Untuk pengobatan diperlukan 3/4 sendok teh serbuk biji pronojiwo, diseduh dengan air panas sebayak 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Dalam keadaan suam-suam kuku, ramuan diminum 3 kali sehari. Atau bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L). Ramuannya, 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci bersih, lalu digiling halus, diberi air masak 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan, kemudian diperas dan disaring. Ramuan diminum tiga kali sehari.

Bisa juga dicoba bidara upas (Merremia mammosa). Ambilah 1/3 jari bidara, dicuci bersih lalu diparut, diberi air masak 1 sendok makan dan madu 2 sendok teh, diperas dan disaring. Obat alami ini diminum tiga kali sehari.

Terakhir, daun gandapura (Gaultheria fragrantissima). Diperlukan 1 sendok makan serbuk kering daun gandapura. Bahan itu diseduh dengan air panas 3/4 cangkir dan madu 1 sendok makan. Seduhan diminum dalam keadaan suam-suam kuku. Frekuensinya 3 kali sehari.

Melihat begitu banyaknya alternatif, teman saya jelas makin girang. Kini ia tidak hanya lebih optimistis menyikapi hidup, tapi juga lebih telaten merawat tanaman-tanamannya, terutama tanaman pegagan dan kawan-kawan. Buat sang teman, mereka bukan hanya andalan baru untuk mengusir TB paru-paru, tapi juga mengisi sepi dan mengusir frustrasi.

Catatan :

Satu Tanaman Lain Sebutan Pegagan dikenal juga sebagai daun kaki kuda (Jakarta), antanan gede (Sunda), kori-kori (Halmahera), kolotidi menora (Ternate), gagan-gagan, gangagan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng (Jawa).

Nama lain bunga tembelekan adalah bunga pagar atau kayu Singapura. Di Sunda kerap disebut kembang satek, saliyara, tai ayam atau tai kotok. Sedangkan di Jawa kadang disebut oblo, puyengan, pecengan, atau waung.

Bambu tali atau bambu apus suka juga disebut awi tali (Sunda), deling apus, deling tangsul, jajang pring (Jawa) atau tiing tali, tiing tlantan (Bali). Tumbuhan lainnya, legundi, punya nama alias gendarasi (Palembang) atau langgundi (Minangkabau). Sedangkan bidara upas kerap disebut blanar (Jawa) atau hailale (Ambon).